Sidoarjo – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada sektor pertanian di kabupaten Sidoarjo dinilai Bupati Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) masih rendah. Tahun lalu, PDRB pada sektor ini hanya menyumbang 2,8 persen saja. Rendahnya pendapatan pada sektor pertanian menurut Gus Muhdlor karena ada pergeseran fenomena para petani pemilik lahan. Selain itu, panjangnya distribusi mata rantai antara petani dengan pasar juga menjadi aspek yang harus dicarikan solusinya.
Upaya yang dilakukan Bupati Gus Muhdlor dalam mengatasi permasalah itu, diantaranya melakukan kerjasama dengan Perum Bulog dengan menghadirkan para stakeholder. Mulai dari Asosiasi Penggiling Gabah dan Beras, Gapoktan, Petani Milenial, perwakilan Pabrik Gula Candi dan Krembung serta PT. Indomarco Prismatama (Indomaret).
Isi dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita, yaitu fokus utamanya menjalin kerjasama dalam hal pengadaan dan pendistribusian beras. Kerjasama ini akan berlangsung selama dua tahun kedepan.
Sekarang ini, kata Gus Muhdlor petani lebih suka lahannya dibeli atau dilandas untuk pembangunan perumahan atau pabrik, ketimbang ditanami sendiri.
Alasan lainnya, lanjut Gus Muhdlor bahwa inovasi pada sektor pertanian selama ini masih dinilai kurang. Ia melihat Sidoarjo ini mestinya bisa menerapkan konsep urban farming.
Pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.
“Sudah saatnya para petani kita harus berani menerapkan pertanian ala perkotaan atau urban farming. Hari ini kita menggandeng Bulog untuk membantu petani Sidoarjo agar bisa meningkatkan hasil panen padi dan tebu saat panen raya nanti,” terang Muhdlor saat membuka kegiatan Temu Kemitraan dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) petani padi dan tebu di Grand Mirama, Surabaya. Kamis, (17/6/2021).
“Targetnya jelas, mewujudkan ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan para petani dan menaikkan PDRB pada sektor pertanian,” ujarnya.
Selain kerjasama dengan perum Bulog, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pangan dan Pertanian membuat komitmen kerjasama dengan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) untuk membantu penjualan beras dan gula hasil dari produksi petani Sidoarjo.
Kerjasama juga melibatkan dua pabrik Gula, yakni pabrik gula Candi dan Krembung. Termasuk Asosiasi Penggiling Gabah dan Beras dengan Gapoktan.
“Upaya yang kita lakukan ini adalah untuk memutus mata rantai distribusi, mulai dari masa tanam sampai dengan distribusi hasil panen padi dan tebu. Ini terobosan bagus dari Dinas Pangan dan Pertanian sudah memfasilitasi para petani melalui kerjasama dengan Perum Bulog sebagai penyedia dan pendistribusi dan juga dengan Indomaret dan pabrik Gula untuk membantu marketnya” ujar Gus Muhdlor. (GUS)