Gus Muhdlor Mendorong Santri Jadi Birokrat, Diplomat Hingga Negarawan

by -318 Views

Sidoarjo – Peran santri dalam kontribusinya membangun bangsa sudah tidak diragukan lagi. Sederat nama seperti KH. Wachid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH. Ma’ruf Amin adalah salah contohnya. Berangkat dari kalangan santri kemudian menjadi negarawan. Bahkan Wahid Hasyim salah satu tokoh dari kalangan santri yang masuk dalam anggota BPUPKI dan PPKI yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan 1945 dan merumuskan dasar-dasar negara Republik Indonesia.

Pada kesempatan Wisuda ke XXVII santri Pondok Pesantren Al Amanah Junwangi Krian. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendorong dan memotivasi para santri untuk bisa berperan di luar pondok dengan berkarya dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu bahkan mengajak para kaum sarungan (julukan santri) untuk kompetisi dengan menduduki pos pos penting di republik ini. Seperti menjadi birokrat, diplomat hingga negarawan. Sudah banyak contohnya pejabat negara dengan latar belakang santri. Bahkan Gus Dur sendiri mengikuti jejak ayahnya menjadi negawaran dengan pernah menduduki kursi presiden. Begitu juga dengan KH. Ma’ruf Amin yang saat ini menjabat wakil presiden.

“Santri, salah satu insan yang lebih komplek dibanding yang lain, karena pendidikannya juga ditempa di luar dan di dalam, disiplinnya masuk. Untuk itu saya menghimbau santri Al Amanah jangan pernah minder dalam bersaing untuk menduduki pos-pos penting di negara ini. Menjadi birokrat, diplomat dan negarawan bisa mewarnai bangsa ini,” ungkap Gus Muhdlor.

Putra pengasuh Ponpes Bumi Sholawat KH. Agoes Ali Masyhuri itu mengungkapkan, bahwa tugas pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa minimal jauh berkurang dengan adanya lembaga pendidikan pesantren seperti Ponpes Al Amanah. Mayoritas lulusan santri Al Amanah akan melanjutkan pendidikannya ke universitas bahkan ada yang melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

“Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan, hari ini bukanlah sebagai akhir dari perjuangan. Perjuangan masih banyak, lebih berliku, dan ini sebagai bekal anda untuk menjadi insan berguna ke depannya,” sambungnya.

Selama tiga dasawarsa usia pondok pesantren Al Amanah dengan konsep pondok pesantren modern di bawah asuhan KH. Nurkholis Misbach, lulusan santrinya telah banyak menorehkan prestasi baik di dalam negeri, maupun diluar negeri.

Wisuda tahun ini Ponpes Al Amanah Junwangi mengusung tema “Menyiapkan Generasi Santri sebagai Kader Pemimpin Umat untuk Mewujudkan Peradaban Mulia,”.(GUS)

No More Posts Available.

No more pages to load.