Anggota PKK Diajak Lestarikan Keberadaan Batik Sidoarjo

by -632 Views

SIDOARJO- 100 orang lebih ibu-ibu anggota PKK di Kabupaten Sidoarjo dilatih mengembangkan motif batik Sidoarjo oleh Rumah dan Workshop Batik Tulis Halus Al-Huda Sidoarjo Kamis, (19/4). Pagi tadi, pelatihan tersebut di buka oleh Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pelatihan pengembangan motif batik seperti ini sebagai upaya untuk melestarikan batik tulis Sidoarjo. Selain itu pelatihan tersebut juga untuk lebih mengenalkan desain maupun motif batik khas Sidoarjo. Pasalnya ia merasa masih banyak masyarakat Sidoarjo yang belum mengenal desain maupun motif batik Sidoarjo. Oleh karenanya TP-PKK Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan pelatihan pengembangan motif batik seperti ini.

“Pada hari ini Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan pelatihan agar kita lebih mengenal bagaimana desain, motif dan ciri khas batik Sidoarjo,”ucapnya.

Istri dari Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH mengatakan batik merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Oleh karena itu ia katakan sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjaga kelestarian batik Indonesia, khususnya kerajinan batik di Kabupaten Sidoarjo. Ia katakan keberadaan batik Sidoarjo sudah sangat tua. Sejak tahun 1675 sudah dikenal masyarakat Sidoarjo. Sampai sekarang keahlian membatik diturunkan secara turun menurun mencapai tujuh generasi.

“Batik Sidoarjo merupakan warisan lokal masyarakat Sidoarjo, dimana ragam hias, motif batiknya menggambarkan alam Sidoarjo yang melimpah,”ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut ia berharap kepada anggota PKK dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk lokal Indonesia. Ibu-ibu anggota PKK dapat menjadi pelopor dan mengajak masyarakat untuk mencintai dan bangga mengenakan produk dalam negeri khususnya produk-produk UKM Sidoarjo. Ia katakan mencintai dan mengenakan produk dalam negeri merupakan perwujudan rasa nasionalisme yang perlu terus ditingkatkan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya akan meningkatkan kesadaran kita bersama untuk selalu mengenakan produk dalam negeri,”harapnya.

Sementara itu Nurul Huda pemilik Rumah dan Workshop Batik Tulis Halus Al-Huda Sidoarjo yang menjadi nara sumber menceritakan banyak tentang sejarah batik. Ia katakan dahulu ada dua jenis batik yang dikenal. Yakni batik pedalaman dan batik pesisir. Batik pedalaman dengan ciri khas berwarna cokelat sedangkan batik pesisir berwarna terang. Batik Sidoarjo sendiri merupakan jenis batik pedalaman. Oleh karenanya saat itu batik khas Sidoarjo berwarna cokelat.

Namun lanjut Huda, seiring perkembangan Kabupaten Sidoarjo, warna batik Sidoarjo berwarna terang seperti batik saat ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh masyarakat Madura yang merupakan wilayah pesisir. Masyarakat Madura yang saat itu banyak menjadi pedagang di Sidoarjo menjadi konsumen dominan batik Sidoarjo. Sedangkan orang Madura mengingkan batik berwarna terang yang menjadi khas daerahnya sendiri. Oleh karenanya untuk memenuhi permintaan tersebut dibuatkanlah corak batik Sidoarjo berwarna warni.

“ Sebenarnya batik Sidoarjo yang warnanya ngejreng itu kultur dari batik Madura karena secara ekonomi di produksi paling banyak untuk orang Madura,”ucapnya.

Ia juga katakan sebelumnya batik Sidoarjo juga bermotif flora fauna. Namun gambar hewan yang diciptakan tidak berkembang. Saat itu kain batik hanya dipakai sebagai sarung maupun jarik. Namun saat ini motif batik Sidoarjo sudah berkembang. Salah satunya motif batik beras tumpah maupun kembang tebu.(gus)

No More Posts Available.

No more pages to load.