SIDOARJO – 253 orang perempuan Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sidoarjo mendapatkan bekal strategi meraih suara dalam Pemilu 2019 nanti. Pagi tadi, ilmu tersebut diberikan pada kegiatan “Penguatan Kapasitas Perempuan Calon Anggota Legislatif Pada Pemilu 2019” yang diselenggarakan Pemkab Sidoarjo di Convention Hal The Sun Hotel Sidoarjo, Kamis, (6/12). Kegiatan yang mengambil tema “Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender” tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH.
Ada empat narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan sehari penuh tersebut. Mulai dari Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang politik, Hukum dan Hankam Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak R.I Dr. A. Darsono Sudibyo, MSi yang menyampaikan dua materi. Yakni materi tentang strategi perolehan suara minimal meraih kursi di Legislatif dan strategi pemenangan dan pengawalan perolahan suara. Narasumber kedua dari Direktur Riset LKPPM Jakarta DR. Nuryati yang akan menyampaikan materi tentang isu-isu ketimpangan gender dalam pembangunan. Selanjutnya materi dari KPPI Jawa Timur yang akan menyampaikan materi tentang pentingnya keterwakilan perempuan di Legislatif. Materi terakhir disampaikan oleh anggota KPU Sidoarjo tentang Kampanye Pemilu 2019.
Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan keberhasilan dan keterlibatan perempuan dalam dunia politik masih relatif kecil. Diruntut mulai dari jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR pusat sampai daerah tidak sampai 30%. Di DPR pusat hanya sekitar 17% perempuan yang menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI. Ditingkat Propinsi Jawa Timur ada sekitar 16% anggota DPRD Propinsi Jawa Timur seorang perempuan. Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo sendiri masih 14%. Atau baru 7 orang perempuan dari 50 orang yang duduk sebagai anggota DPRD Sidoarjo. Padahal ia katakan regulasi dari pemerintah pusat mengatakan keterwakilan perempuan sebagai anggota legistalif sekitar 30% harus terpenuhi.
Wakil Bupati yang biasa dipanggil Cak Nur itu mengatakan masyarakat masih memandang politik itu kotor. Cara pandang yang keliru tersebut membuat kaum hawa enggan terjun ke dunia politik. Padahal kebijakan publik bagi kepentingan masyarakat berasal dari keputusan politik. Oleh karenanya ia meminta kepada para perempuan untuk menghilangkan pemikiran bahwa politik itu hitam.
“Politik tidak seburuk yang orang persepsikan, politik itu indah dan mulia apabila yang menjalankan dengan baik dan bertanggung jawab,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut ia meminta kepada Caleg perempuan yang akan mengikuti kontestasi pada Pemilu DPRD Sidoarjo besok untuk berjuang secara maksimal. Ia berpesan untuk mengatur niat dan strategi untuk dapat dipilih sebagai anggota dewan. Pendekatan kepada masyarakat dan pendekatan dengan hati nurani untuk kepentingan masyarakat dimintanya untuk dilakukan.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (PMD P3A KB) Kabupaten Sidoarjo Drs. Ec. M. Ali Imron, MM mengatakan diselenggarakannya kegiatan tersebut didasari pada Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak nomer 15 tahun 2015 tentang Grand Desain Peningkatan Keterwakilan Perempuan di DPR, DPD dan DPRD pada Pemilu 2019. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas politik perempuan calon Legislatif pada Pemilu 2019. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah perempuan calon Legislatif yang meraih kursi Legislatif pada Pemilu tahun depan. (GUS)