SIDOARJO – Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengapresiasi positif serta membuka acara seremonial Seminar Motivasi Nasional “ Winning In Disruptive Era, Sekitar 1000-an Peserta muda Millenial yang hadir di Ballroom Medinah, Hotel Utami Sidoarjo, Sabtu (09/03)
Turut hadir ketua KNPI Sidoarjo Ridho Prasetyo , Perwakilan Dinas Pendidikan Sidoarjo dan Kehadiran Ketua Indonesian Entrepreneur Club (IEC), Syafii Efendi yang sudah menorehkan perhargaan sebagai trainer dan motivator termuda di Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengucapkan banyak terimakasih atas di selenggarakan kegiatan ini , saya mengapresiasi positif acara ini untuk kaum muda millennial. Dengan adanya motivator muda yang handal ini yakni Syafii Efendi saya berharap mudah-mudahan nantinya mampu menggerakan potensi anak muda, untuk senantiasa bergerak lebih baik di masa datang,
Kehidupan kita ini yang Paling menentukan adalah motvasi, tanpa motivasi tidak ada gerakan apapun,karena sekuat apapun kita, apabila tidak ada motivasi yang bagus dari pembicari pasti kita menjadi orang yang congkak dan tertindas di zaman ini, Imbuhnya Cak Nur, Panggilan Nur Ahmad Syaifudin.
Bertema Winning In Disruptive Era, Syafii yang baru berusia 27 tahun banyak bercerita melalui video. Berbagai video yang merupakan realita yang terjadi di Indonesia dimana generasi muda diperbudak gaya. Ia juga memberi gambaran kemajuan teknologi dimana kedepannya semua tenaga kerja diganti mesin
“Saya ingin katakan perubahan adalah tuntutan, teknologi akan menggantikan peran manusia, akibatnya kebangkrutan kalah bersaing dan kemiskinan. Bahkan di negara maju, driver akan diganti teknologi otomatis. Kemana peran kurir kantor pos. Ini ancaman untuk kalian,” paparnya.
Agar tidak tertindas ia yang berkoar-koar menyeru kebencian atas kemiskinan meminta anak muda menjadi pelaku usaha. Apalagi selain kemajuan teknologi, anak muda saat ini terancam serbuan tenaga kerja asing. “Itu lah kenapa kita harus membangun karakter sukses mulai sekarang,” ujarnya.
Diakui Syafii, tidak mudah membentuk karakter sukses. Apalagi saat ini anak zaman now dibayangi oleh gadget dan pergaulan bebas. “Yang jadi masalah adalah adalah mental, merubah kebiasaan tidak mudah,”.
Data BPS yang mencatat pengangguran bertambah 300 ribu menjadi 7,45 juta kata Syafii harusnya direspon anak muda dengan semangat sukses.
“Kuliah penting yang lebih penting membentuk karakter sukses diri sendiri. Rata-rata di Indonesia 90 persen orangtua di usia lanjut masih bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Itu lah perlunya mandiri secara ekonomi, waktu terasa cepat, yang kuliah akan segera nikah, perlu duit, bukan cinta,” ujarnya.
Pada usia 22-26 tahun lumrahnya kata Syafii seseorang akan akan dituntut uang sekitar Rp500 juta untuk keperluan rumah dan menikah. Jika jadi karyawan diakuinya bisa menabung, tapi perlu puluhan tahun. Realitanya hari ini hanya 3 persen pria yang berhasil melewatinya dan 97 persen gagal melewati tantangan ini. (GUS )