Sidoarjo- Komisi C DPRD kabupaten Sidoarjo agendakan Hearing bersama LSM GAS ( Gerakan Arek Sidoarjo ), Senen (28/12/2024), atas dugaan Betonisasi Bringinbendo ta sesuai spek.
Hal tersebut dilakukan wakil rakyat atas keseriusannya menanggapi temuan dilapangan yang tidak sesuai spek.
” Rencana Hearing Senen mas, tadi ketua telp saya,” Kata Choiron staf sekretariat DPRD komisi C, menjawab pertanyaan progresjatim.com via wa kamis (26/12/2024)
Masih kata Choiron, dijadwalkan saja klo hari Senen kosong dan pak ketua setuju hari Senen jam 10.00 wib, siang bisa dilanjutkan sidak meneruskan wa ketua komisi kepada dirinya.
Ditempat terpisah Hendro Setiawan ketua team investigasi LSM GAS, mengaku siap dan akan membeberkan temuannya dilapangan atas pekerjaan, betonisasi bringinbendo yang diduga dalam proses pelaksanaan nya tidak sesuai spek.
” Saya cinta sidoarjo tak ingin pembangunannya setengah- setengah harus baik,” Tandasnya
Dokumen atau data dilapangan sudah kami siapkan dan siap kami paparkan ke komisi C untuk diambil langkah berikutnya.
Untuk diketahui permasalahan bemula atas temuan lembaga swadaya masyarakat Gerakan Arek Sidoarjo (GAS), terkait proyek pekerjaan peningkatan jalan Bringinbendo – Sidodadi ini sangat disayangkan pekerjaan tersebut, padahal kalau dilihat di lpse/E-katalog nilai kontrak 4 .107.295.190,00 miliaran, nama penyedia CV. SINERGI LIMA EMPAT, pada pelaksanaannya diduga menyimpang dari spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), terlihat pada pemasangan U – ditch sambungan harusnya ditutup sehelan atau acian semen mencegah celah bocor dan tidak meresap kebawah ataupun kesamping sambungan U – ditch.
Yang lebih parahnya lagi U – ditch yang dipasang banyak cuil / gupil, retak tembus tetap dipasang,” unkapnya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di bidang infrastruktur jalan, khususnya pembangunan atau perbaikan jalan dengan cara menggunakan beton.
Pemkab Sidoarjo tidak segan-segan mengeluarkan anggaran besar dalam melakukan betonisasi jalan, baik menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo ataupun anggaran dari pemerintah propinsi dan pemerintah pusat.
Tetapi sangat disayangkan proyek pekerjaan peningkatan jalan Bringinbendo – Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo ini.
Dari pantauan dilapangan menemukan dugaan penyimpangan, mulai dari tidak dipasangnya papan keterangan proyek hingga lainnya.
Seperti pemasangan U – ditch tanpa mengindahkan metode teknis pelaksanaan saluran, awal membuat galian U – ditch tidak dilakukan proses dewatering (pengeringan), walhasil dengan diabaikannya fase pertama otomatis untuk lantai kerja di atas permukaan tanah yang terlebih dulu dikeraskan lalu diberi lantai kerja berupa pasir pun tidak dilakukan, padahal fungsi dari lantai kerja guna menstabilkan tanah agar elevasi cross sectionnya benar (presisi) saat pemasangan U – ditch.
“Sepanjang ruas jalan pekerjaan pun tidak dilengkapi pengaman batas jalan (safety line) yang wajib dipasang untuk keamanan pengguna jalan. (Team)