Sembari Terima BLT Warga Desa Berbek Waru Sidoarjo di Rapid Test

by -1025 Views

 

Sidoarjo – Warga desa Berbek kecamatan Waru menerima dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) senilai Rp. 600.000,- dan paket sembako dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Minggu, (17/5/2020) di Kantor Balai Desa Berbek, Waru.

Selain menyalurkan bantuan BLT dan sembako Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur menggelar rapid test untuk warga desa Berbek. Diketahui bahwa data tertinggi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi di Sidoarjo adalah kecamatan Waru.

Khofifah mengajak warga untuk menjaga kesehatan agar kekebalan imun meningkat. Selain itu, mendekatkan diri dengan meningkatkan ibadah pada bulan suci ramadhan menurut Khofifah dapat menenangkan hati sehingga imun tubuh meningkat.

Pembagian BLT tahap pertama ditargetkan selesai sebelum idul fitri. “Sesuai arahan Presiden penyaluran dana desa tahap pertama selesai sebelum Idul fitri. Segera dicairkan supaya menjelang lebaran bisa dimanfaatkan penerima”, kata Khofifah.

Secara khusus Gubernur Khofifah dan Wabup Sidoarjo bersama Kapolresta Sidoarjo dan Dandim 0816/Sidoarjo telah melakukan rapat maping wilayah Sidoarjo untuk dilakukan percepatan rapid test terutama di kecamatan Waru yang jumlah terkonfirmasi positif paling tinggi mencapai 69 orang disusul kecamatan Taman 43 orang. Total keseluruhan di Sidoarjo sudah mencapai 281 orang per 16 Mei 2020.

Temuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sidoarjo ada tambahan siginifikan dari kecamatan Waru. Terdapat satu RW di salah satu desa kecamatan Waru yang reaktif Positif setelah dilakukan rapid test. Penyebabnya karena ada pasien Covid-19 yang meninggal dan oleh pihak keluarga kain kafannya dibuka dan sucikan layaknya jenazah pada umumnya. Akibatnya sebanyak 17 orang yang positif rapid test. Saat ini sudah dilakukan tindakan dengan menutup akses jalan menuju lingkungan RW tersebut.

Khofifah mencatat dari temuan pasien yang paling banyak terpapar pada rentan usia dibawah 60 tahun dan pasien yang paling banyak meninggal ditemukan pada pasien usia diatas 60 tahun.

“Potensi meninggal karena adanya penyakit bawaan, pertama karena komplikasi diabetes, jantung, dan hipertensi. Kedua karena umur, rata2 yang meninggal umur 60 tahun keatas. Sedangkan yang paling banyak terkonfirmasi positif usia sekitar 40 – 49. Tapi kematian tertinggi diatas usia 49 tahun”, ujarnya.

Pemprov Jatim bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya berencana akan mereplikasi kampung tangguh di Malang untuk diterapkan di wilayah Surabaya Raya.

Ciri kampung tangguh adalah adanya lumbung pangan. Lumbung pangan ini bisa dinikmati secara gratis oleh warga dan dikoordinir oleh relawan desa.

“Yang menarik dari kampung tangguh adalah adanya pojok curhat, mungkin ada warga yang terkena PHK sehingga terdampak ekonominya, maka adanya pojok curhat bisa membantu menerima keluhan warga”, kata Khofifah.

Dana desa untuk Sidoarjo sebesar 87,9 milyar rupiah yang akan didistribusikan kepada 48.714 penerima. Sedangkan dana desa yang tersalurkan untuk warga desa Berbek sebesar 24 juta untuk 134 orang penerima.

Terhadap satu RW di kecamatan Waru, saat ini Wabup Cak Nur bersama Kapolresta Sidoarjo dan Dandim 0816/Sidoarjo sudah menyiapkan langkah-langkah tracing dan karantina wilayah khusus di lingkungan RW tersebut.

“Kita sudah bergerak cepat dengan melakukan karantina wilayah khusus lingkungan RW tersebut”, pungkas Cak Nur. (GUS)

No More Posts Available.

No more pages to load.