Sidoarjo – Progresjatim.com Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Arek Sidoarjo (LSM GAS) memwarning komisi C DPRD kabupaten Sidoarjo dalam hearing bersama di ruangan komisi C (30/12/2024), ” jika tidak ada kelanjutan hearing bersama ini maka kami akan turun jalan serta membawa masalah ini ke tingkat yang lebih tinggi,” Tegas Abdul Manan SH ketua LSM GAS disela-sela hearing dengar pendapat bersama komisi C.
Ketua komisi C DPRD kabupaten Sidoarjo Choirul Hidayat SH, mengatakan terimakasih atas temuan dilapangan LSM GAS khususnya pengerjaan jalan beringin- Sidodadi, sikap komisi C yakni melakukan sidak dilapangan.
Kata Hidayat, tanah galian diperjualbelikan menurutnya, karena tanah hasil galian harus di buang, namun ada yang beli bisa jadi keinginan sopir ,” Mumpung ada yang beli daripada di buang jauh sama sopinya di berikan,” ujarnya
Hal senada disampaikan Rizal kepala bidang PUNMSDA, mengaku berterima kasih atas masukannya dan akan diteruskan ke kepala dinas untuk di ambil langkah berikutnya.
Dikatakan Rizal, Terkait masalah jual – beli tanah galian menjadi atensi khusus untuk dilakukan sidak mencari kebenaran atas temuan LSM GAS dilapangan.
Untuk diketahui hearing antara LSM GAS bersama komisi C DPD Sidoarjo membicarakan hasil temuan dilapangan disinyalir pekerjaan mbringinbendo – Sidodadi tak sesuai spek begitu mendengarkan paparan Hendro Setiawan ketua investigasi LSM GAS atas temuan dilapangan membuat para wakil rakyat terhentak diam mendengarkan sambil mencatat, akhirnya membuat kesimpulan melalui ketua komisi C akan menindaklanjuti sidak dilapangan
Turut hadir dalam hearing anggota dewan Choirul Hidayat SH, ketua komisi C, anggota Dr emir firdaus ST MM, M Abud PKB, Mohamad rojik PKB, H basor gerinda Muh. Zakaria Dimas Pratama S.Kom Nasdem, Vitrotin ppp . Sementara terundang LAM GAS Abdul Manan SH ketua, Hendro Setiawan ketua infestigasi, Rico anggota, Agus Susilo ketua Joss (jurnalis online siber sidoarjo) mewakili rekan media yang selama ini mengawal pemberitaan. Sedangkan dari dinas pumsda Rizal Kabid sedangkan kepala dinas Dwi Eko ikut hadir namun sayang dengar pendapat sudah di Tutup (GUS)
