Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Ajak Kader PKK Turunkan AKI dan AKB

by -439 Views

SIDOARJO – Peran kader PKK dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sidoarjo diharapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo Hj. Anik Saiful Ilah. Harapan tersebut ia ungkapkan saat membuka kegiatan “Sosialisasi Peran Kader PKK Dalam Penurunan AKI dan AKB yang diselenggarakannya di pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Kamis, (22/2). Kurang lebih 250 orang ibu-ibu kader PKK kecamatan, desa dan kelurahan hadir dalam kegiatan tersebut.

Hj. Anik Saiful Ilah mengatakan selain melakukan kegiatan pendataan dan pencatatan. Ibu-ibu kader PKK diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada ibu hamil terutama ibu hamil dengan resiko tinggi. Kader PKK juga diminta dapat menggerakkan ibu hamil untuk rajin memeriksakan diri pada petugas kesehatan. Selain itu juga dapat menggerakkan ibu hamil untuk ikut kegiatan kelas ibu hamil yang ada di masing-masing desa/kelurahan.

“Saya mengajak mari kita semua bergerak bersama-sama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sidoarjo,”ajaknya.

Istri dari Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah tersebut juga mengungkapkan ada empat faktor prilaku pendukung penyebab kematian ibu hamil. Yakni empat faktor terlambat dan empat faktor terlalu. Empat faktor terlambat yakni terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan, terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat ditangani. Sedangkan empat faktor terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak anak dan terlalu banyak anak. Untuk itu ia meminta kepada ketua TP PKK kecamatan bersama kader PKK desa/kelurahan dapat melakukan perubahan prilaku tersebut. Ia meminta Program Perencanaan Persalinan dan Komplikasi (P4K) dapat disampaikan kepada masyarakat.

“Ketua TP PKK kecamatan dapat sebagai motor dalam penggerakan dan pemberdayaan untuk perubahan prilaku ditingkat desa/kelurahan melalui P4K bersama-sama masyarakat,”ucapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Sidoarjo dr. Zuhaida,M.Kes sebagai narasumber mengatakan Angka Kematian Ibu melahirkan di Kabupaten Sidoarjo masih tinggi. Kabupaten Sidoarjo berada di urutan ke tiga tertinggi di Jawa Timur jumlah AKI. Tahun 2017 lalu ada 30 ibu hamil meninggal dunia saat persalinan maupun pasca persalinan. Data tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2016 sebanyak 24 orang ibu hamil. Pada bulan Januari tahun ini saja sudah tercatat 5 orang ibu hamil meninggal dunia.

Ia katakan 46% penyebab kematian ibu hamil di Kabupaten Sidoarjo adalah pendarahan. Ia katakan kematian ibu hamil paling banyak dimasa nifas. Sekitar 67% ibu meninggal usai melahirkan. Sedangkan usia kematian ibu hamil berada di usia produktif. Yakni berusia antara 20-34 tahun. Untuk Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sidoarjo juga cukup tinggi. Mengalami peningkatan di tahun 2017. AKB tahun 2016 sebanyak 154 anak meningkat di tahun 2017 menjadi 198 anak. Ia katakan kematian bayi antara usia 0-11 bulan disebabkan berat badan rendah. 50% bayi lahir kurang dari 2,5 kg menjadi penyebab paling banyak AKB.

Melihat tingginya AKI dan AKB tersebut Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selalu berupaya untuk menekannya. Mulai memberikan pelayanan program Jaminan Persalinan (Jampersal). Semua ibu hamil yang akan melahirkan mendapatkan Jampersal. “Jadi tidak ada alasan lagi tidak mendapatkan fasilitas kesehatan karena tidak ada uang, karena sudah ada Jampersal,”ujarnya.

Ia juga katakan di masing-masing kecamatan juga banyak fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan. Di IGD RSUD Sidoarjo juga telah tersedia ruang khusus kegawat daruratan ibu hamil. Selain itu pelatihan-pelatihan bagi petugas kesehatan juga banyak diberikan. Bahkan berbagai inovasi upaya penurunan AKI-AKB juga telah dilakukan oleh berbagai Puskesmas. Seperti inovasi yang dilakukan Puskesmas Sedati dengan inovasi Gerakan Semanggi (Gerakan Selamatkan Yang Anda Sayangi). Di Puskesmas Tarik terdapat inovasi Kemilau Cinta (Kelas Ibu hamil Andalan Utama Cegah Kematian Ibu dan Neonatal di Tarik). Dan masih banyak inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo.(gus)

No More Posts Available.

No more pages to load.