SIDOARJO – Pembelajaran di luar kelas mulai dilaksanakan di sekolah – sekolah, karena pembelajaran ini dinilai cocok untuk pembelajaran siswa. Memang dalam proses pembelajaran siswa harus benar – benar menyenangkan sehingga siswa betah untuk belajar. Langkah ini sebagai salah satu upaya terciptanya proses belajar mengajar yang menyenangkan, untuk menghindari kejenuhan, kebosanan belajar di dalam kelas.
Dengan menyelaraskan kurikulum tematik yang saat ini diterapkan di Kabupaten Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, mencoba memfasilitasi proses belajar diluar kelas. Fasilitas yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan berupa bus pembelajaran diluar kelas.
Peresmian mulai beroperasinya 2 bus pembelajaran di luar kelas ini dilaksanakan setelah pelaksananaan Upacara Peringata Hari Jadi ke-161 Kabupaten Sidoarjo, hari ini, Jumat (31/1) di halaman Pendopo Delta Wibawa, oleh Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, S.H, dengan didampingi mantan Bupati Sidoarjo periode 1995 – 2000, Sudjito.
Prosesi peresmian sekolah ini dengan memecahkan kendil, dengan taburan bunga melati oleh Wakil Bupati Sidoarjo dan mantan Bupati Sidoarjo periode 1995-2000, tepat di depan Bis pembelajaran diluar kelas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Drs. Ec. Asrofi, MM, MH, menjelaskan bahwa pendidikan itu tidak hanya di dalam kelas tapi juga diluar kelas dengan mendatangkan berbagai narasumber.
Dua Bis ini sangat mendukung merdeka belajar dan sebagai guru yang bergerak. Untuk mekanismenya sudah kita lakukan rapat dengan instansi, lembaga, TNI Polri, dan lain sebagainya. Ini nanti akan menyiapkan tempat – tempat yang bisa digunakan untuk pembelajaran sesuai dengan temanya apa, sub temanya apa kalau di SD apa dan juga di SMP dan MTS juga sama, disesuaikan dengan kurikulum.
“pengoperasiannya Bis ini akan dilakukan pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu secara bergiliran, baik untuk para siswa, guru, kepala sekolah maupun pengawas, jadi dimana ada yang bagus kita datangi baik di dalam maupun diluar Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.
Masih menurut Asrofi, peruntukan Bis ini untuk PAUD, TK, SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Bis ini sifatnya pancingan agar yang lain juga datang ke tempat itu. Misalnya seperti ke Mal Pelayanan Publik, Museum Mpu Tantular, Puspenerbal yang ada museum Dirgantara, dan banyak sekali, termasuk tempat – tempat pelayanan publik dan industry kreatif.
Semoga kedepannya, sekolah – sekolah juga bisa menyelenggarakan sendiri untuk bis pembelajaran diluar sekolah.(GUS)