Sidoarjo- Lembaga Administrasi Negara RI memilih Kabupaten Sidoarjo sebagai tempat Visitasi Kepemimpinan Nasional II angkatan VII tahun 2022. Senin kemarin, (13/6) kedatangan 15 peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional II disambut hangat oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP di pendopo Delta Wibawa.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor mengucapkan terima kasih setinggi-tinggi telah memilih Kabupaten Sidoarjo sebagai tempat pelatihan kepemimpinan nasional. Menurutnya hal seperti ini merupakan bentuk atensi pemerintah pusat terhadap Kabupaten Sidoarjo.
Gus Muhdlor mengatakan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan RPJMN serta RPJMD provinsi. Ada 17 program yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo. 17 program tersebut hampir semua mengarah pada ekonomi.
Gus Muhdlor mencontohkan program 100 ribu lapangan kerja baru maupun program 20 ribu UMKM naik kelas yang diharapkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dikatakannya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo sempat minus 3,6 persen saat pandemi Covid-19. Namun saat ini sudah merangkak naik menjadi sebesar 4,2 persen. Angka kenaikan yang cukup tinggi tersebut tidak terlepas dari program-program prioritas yang dilakukannya. Penguatan UMKM serta penguatan permodalan UMKM menjadi salah satu kunci meningkatkan kembali perekonomian Sidoarjo paska pandemi.
“Selain itu penunjang yang lain seperti program renovasi 2 ribu warung rakyat menjadi kunci pemulihan ekonomi Kabupaten Sidoarjo,”ucapnya.
Sementara itu Ketua Visitasi Kepemimpinan Nasional II Dr. Makhdum Priyatno mengatakan dalam Visitasi Kepemimpinan Nasional II tahun ini tema yang diambil adalah “Membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing”. Di Kabupaten Sidoarjo sendiri difokuskan pada SDM ketenagakerjaan. Oleh karenanya kedatangannya kali ini untuk mengetahui langsung upaya Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan SDM ketenagakerjaannya.
Makhdum Priyatno yang juga ketua Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) LAN RI mengatakan peserta kepemimpinan nasional berasal dari beberapa lembaga negara. Seperti dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, DPR RI, Kejaksaan RI, MA maupun Kementerian Desa serta dari KPK.
“Ada hakim ada jaksa, semua ada disini sowan ke bapak untuk belajar bagaimana menjadi pemimpin dilevel JPT Pratama yang berkualitas,”sampainya. (GUS)