SIDOARJO- Ibu-ibu PKK kecamatan, desa/kelurahan diajari mengelolah sampah agar bermanfaat. Sampah rumah tangga yang biasanya dibuang dijadikan kompos. Pagi tadi, ratusan ibu-ibu PKK tersebut dilatih bagaimana cara membuat kompos dengan metode keranjang Takakura. Kegiatan yang diselenggarakan TP-PKK Kabupaten Sidoarjo tersebut di gelar pendopo Delta Wibawa, Rabu, (7/11).
Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Ny. Hj. Anik Saiful Ilah yang didampingi Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Ny. Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin hadir membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya ia katakan pengelolaan sampah yang kurang baik akan mendatangkan penyakit. Sampah yang menumpuk dan berserakan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktifitas masyarakat. OIeh karenanya masyarakat harus dikenalkan pentingnya memilah dan membuang sampah pada tempatnya.
Ia mengatakan permasalahan sampah adalah permasalahan bersama. Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah. Salah satunya dengan mengelolahnya. Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan nilai ekonomis. Seperti pengelolaan sampah rumah tangga menjadi kompos. Ia berharap manfaat serta keuntungan ekonomis dari pengelolaan sampah tersebut akan menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengelolah sampahnya masing-masing.
“Besar harapan kami setelah kegiatan pelatihan ini, ibu-ibu sudah memiliki bekal untuk mengelolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang siap jual atau untuk budidaya tanaman di lingkungan masing-masing,”harapnya.
Diakhir sambutannya, ia berpesan kepada peserta pelatihan untuk dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat. Dengan begitu akan memberikan nilai positif bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Marjati dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sidoarjo saat memberikan pelatihan mengatakan keranjang takakura adalah model alat pengelolaan sampah basah skala rumah tangga. Dinamakan takakura karena diciptakan oleh Mr. Koji Takakura dari Negara Jepang. Penggunaan keranjang takakura praktis. Cocok diletakkan di dalam ruangan dan tidak berbau. Sampah yang digunakan berasal dari sisa masakan. Seperti sayur maupun buah. Sisa nasi bisa digunakan.
Ia katakan membuat keranjang takakura cukup menggunakan keranjang plastik. Biasanya dipakai keranjang untuk menaruh baju cucian. Setelah keranjang siap, siapkan pula kardus. Taruh kardus didalam keranjang dengan menempelkannya didinding keranjang. Setelah itu taruh bantal sekam yang telah dibuat dengan kasa plastik. kemudian isi keranjang dengan pupuk kompos. Fungsinya untuk penyerapan dan pengurai sampah. Setelah itu pendam sampah rumah tangga kedalam pupuk kompos yang ada keranjang takakura. Setelah itu tutup dengan satu bantal sekam lagi. Selanjutnya tutup dengan kain kasa dan penutup keranjang bawaannya.
Ia menyarankan agar kompos campuran tidak terlalu kering dan basah. Lakukan pengadukan secara berkala. Apabila terlalu kering, siram secukupnya sambil diaduk hingga merata. Ia katakan pengomposan yang benar jika kompos terasa hangat dengan suhu mencapai 60 derajat celcius. (GUS)