Sidoarjo – Debat Publik ketiga pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo tahun 2024 dalam perhelatan Politik pada Pilkada Sidoarjo yang di gelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo kembali menyajikan debat publik pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati sebagai momen untuk masyarakat Sidoarjo pada pilihanya pada 27 November 2024 nanti.
Dengan tema “Peran Pemerintah Daerah dalam Menyerasikan Pembangunan Daerah dengan Provinsi dan Pusat dalam Rangka Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dan NKRI” Yang bertempat di Aston Hotel Sidoarjo City Hotel & Conference Center terletak di Jalan Kahuripan Raya Kav. 14, Sidoarjo, (18/11/2024)
Acara tersebut menjadi momen penting bagi para paslon untuk menjelaskan visi, misi, dan program-programnya. Dengan semangat yang tinggi, masing-masing paslon menawarkan program berkelanjutan berbagai tantangan yang dihadapi di Kabupaten Sidoarjo.
Paslon nomor urut 01, H. Subandi – Mimik
Indayana menekankan pengembangan sektor pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mereka mengusulkan pemugaran situs bersejarah, seperti Makam Mbah Ud di Pagerwojo, dan revitalisasi kawasan wisata Lumpur Lapindo.
“Sinergi antara pariwisata dan UMKM adalah kunci. Kami ingin mengintegrasikan potensi lokal, seperti batik khas Sidoarjo dan produk UMKM lainnya, agar dapat menjadi ikon daerah sekaligus menggerakkan ekonomi,” ujar Subandi.
Paslon H. Subandi – Mimik Idayana juga menegaskan dukungan terhadap UMKM, terutama di Tanggulangin, dengan memastikan akses pasar yang lebih luas dan pembangunan infrastruktur pendukung.” Pungkasnya
Sementara Paslon nomor urut 02, H. Achmad Amir Aslichin – H. Edy Widodo menyoroti persoalan banjir dan macet yang kerap terjadi di wilayah Gedangan. Dalam debat Mas Iin, sebutan akrabnya (Amir Aslichin) menjelaskan rencana dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun jalan nasional alternatif untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengatasi titik-titik banjir.” Pungkasnya
“Kami akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, memastikan infrastruktur yang dibangun tidak hanya menyelesaikan masalah transportasi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Mas Iin juga mengangkat isu pelestarian budaya lokal sebagai salah satu fokus utamanya. Ia menjelaskan keberadaan Rumah Budaya Malik Ibrahim yang telah mereka dirikan sebagai pusat pengembangan seni dan budaya. Selain itu, ia mengusulkan wisata berbasis budaya, seperti wisata panen bandeng, untuk memberdayakan masyarakat pesisir, Kami ingin menjadikan Sidoarjo sebagai pusat wisata budaya, dengan memanfaatkan potensi seperti Lumpur Lapindo, Pulau Lusi, hingga seni tari khas daerah untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.” Pungkasnya
Semoga dengan ini Sidoarjo bisa menuntaskan semua stikma negatif tentang Kepala Daerah yang berakhir dan berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir jabatanya, dan semoga nantinya menjadi Sidoarjo Bangkit Yang Bermartabat. (GUS)