Cak Hud dan Forkopimda Vaksinasi Covid-19 Tahap II di Gedung Hemodialisa RSUD Sidoarjo

by -560 Views

Sidoarjo -Pelaksanaan vaksinasi tahap dua di kabupaten Sidoarjo berjalan lancar dan suasana terlihat lebih tenang dan santai. Ini terlihat dari wajah mereka mulai dari para pejabat forkopimda yang hadir dan para tenaga kesehatan (nakes) tim vaksinasi covid-19 yang bertugas menyuntik vaksin ke para pejabat teras Sidoarjo. Jum’at (29/1/2021) di Gedung Hemodialisa RSUD Sidoarjo.

Tepat pukul 08.00 wib Hudiyono, Penjabat (PJ) Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Cak Hud datang di Gedung Hemodialisa lantai 4 RSUD bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, disusul Dandim 0816 Letkol Inf. M. Iswan Nusi, Kajari Sidoarjo Setiawan Budi Cahyono, Sekda A. Zaini, Ketua PN Mohammad Muchlis, Ketua DPRD Sidoarjo Usman, Kepala Kemenag M. Amir Sholehuddin dan Ketua PCNU KH. Maskhun.

Tenaga kesehatan yang mendapat vaksinasi bersamaan dengan forkopimda diantaranya kepala dinas kesehatan Syaf Satriawarman dan direktur RSUD Atok Irawan serta sejumlah tenaga nakes lain yang sebelumnya sudah melakukan vaksinasi tahap pertama.

Mereka yang baru saja suntik vaksin diminta istirahat dulu tidak melakukan aktivitas minimal 30 menit untuk observasi. Di lantai 4 gedung Hemodialisa RSUD sudah disediakan ruangan observasi bagi mereka yang baru saja di vaksin covid -19.

“Sebelum divaksin tadi, hasil cek tekanan darah saya normal 120/90 dan rasanya sama seperti yang vaksin pertama tidak terasa sakit. Saya yakin vaksin Sinovac ini aman jadi ya tidak ada yang dikhawatirkan. Saya menghimbau kepada masyarakat agar nanti pada waktunya jangan takut divaksin”, ujar Cak Hud.

Vaksinasi tahap dua ini merupakan lanjutan dari vaksinasi tahap pertama. Kenapa vaksinasi harus dilakukan dua kali? Berikut ini penjelasan Reisa Broto Asmoro yang kami kutip dari laman Tirto.id dengan judul berita “Jokowi Divaksin & Kenapa Vaksinasi COVID-19 Harus Dilakukan 2 Kali?”.

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Broto Asmoro menjelaskan, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.

Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.

“Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terangnya.

Reisa menambahkan, antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. (GUS)

No More Posts Available.

No more pages to load.