Sidoarjo – Upaya mengurai kemacetan di seputaran Pasar Suko terus dikebut Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Setelah bekas bangunan Balai Desa yang menjadi simpul kemacetan dirobohkan, Jumat (12/11/2021), proses pelebaran jalan yang melewati bekas bangunan tersebut langsung digenjot.
Sambil bersepeda sore hari, Sabtu (13/11/2021), Bupati Muhdlor mengecek hasil pembongkaran bekas kantor Balai Desa Suko yang terlihat sudah rata dengan tanah.
“Pembongkaran berjalan lancar. Kita libatkan PLN dan Telkom untuk memindah kabel listrik, kabel sambungan telepon beserta tiang yang selama ini berdiri di depan bangunan bekas Balai Desa Suko. Kita akan langsung gas lakukan pelebaran jalan sehingga bisa mengurai kemacetan di sekitar sini,” ujar Muhdlor.
“Saya berterima kasih kepada para pedagang. InsyaAllah dengan niat baik bersama, kemacetan terurai, Pasar Suko semakin tertata, dan ekonomi tetap berputar dengan baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, Bupati Muhdlor memimpin langsung proses pembongkaran bangunan bekas Balai Desa Suko yang selama ini digunakan para pedagang pasar untuk berdagang. Bangunan ini harus dibongkar karena menjadi titik kemacetan. Di bekas bangunan itu akan dilakukan pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan.
Para pedagang yang sebelumnya menempati bangunan bekas Balai Desa Suko tersebut dipindahkan ke tempat sementara, sembari menyiapkan bangunan pasar yang lebih representatif dan akan dijadikan percontohan pasar profesional yang dikelola BUMDes.
Pelebaran jalan depan Pasar Suko, Kecamatan Sidoarjo, juga mendapat dukungan dari masyarakat, bahkan para pedagang yang lapaknya terkena dampak. Salah satunya adalah Kayan, pedagang sayur yang lapaknya terkena dampak pelebaran jalan.
Kayan menyadari, selama ini jalan depan Pasar Suko itu sering terjadi kemacetan, terutama pada pagi dan sore hari.
Pria 60 tahun itu mengaku tidak keberatan dengan pelebaran jalan meski lapaknya terkena imbas. Ada sekitar 60 pedagang yang kini dipindahkan. Ia menyadari ini untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
“Memang ada pedagang yang kena dampak pelebaran jalan. Menurut saya tidak masalah karena memang ini jalan umum, tidak apa-apa. Dan pihak kami terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo karena yang kena dampak disediakan tempat sementara di pasar sayur dijadikan satu,” tuturnya.
Kayan berharap ke depan penataan Pasar Suko lebih bagus lagi. “Dan semoga setelah pelebaran jalan tidak lagi macet,”imbuhnya.
Hal yang sama disampaikan Wiwik, salah satu pengunjung Pasar Suko yang juga mendukung Pemkab Sidoarjo melakukan pelebaran jalan. Selama ini dia mengeluh karena setiap pagi saat mengantar anaknya sekolah sering terjebak macet. Sekarang Wiwik sudah merasa lega karena jalan yang dilewati setiap hari itu sudah dalam proses pelebaran.
“Kasiahan anak-anak kalau berangkat sekolah sering terjebak macet. Ya, kita mendukung pelebaran jalan ini,” katanya.
Sementara itu, usai dari Pasar Suko, Bupati Muhdlor bergeser ke pembangunan betonisasi Jalan Raya di Desa Sumberejo, Kecamatan Wonoayu. Progres pengerjaan jalan yang terhubung dengan Jalan Suko itu sudah dalam tahap pembangunan drainase untuk memperlancar aliran air sehingga tidak mudah merusak jalan. Betonisasi jalan ini juga ditarget selesai akhir 2021. (GUS)