Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali terus bergerak untuk menggaet investasi. Bupati muda itu bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dan anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. Pertemuan digelar di rumah dinas wali kota Surabaya, Kamis (18/3/2021).
Muhdlor mengatakan, pertemuan tersebut digelar untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka peningkatan investasi.
“Kami ingin investasi terus ditingkatkan, termasuk oleh UMKM. Sehingga lapangan kerja kembali terbuka luas untuk masyarakat, karena pengangguran Sidoarjo meningkat selama pandemi ini dan itu menjadi concern saya,” ujar Muhdlor yang baru dilantik pada 26 Februari lalu.
Muhdlor mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati untuk mengintensifkan kerja sama di antara ketiga daerah dalam menjaring investasi. “Ada banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. Sidoarjo, Surabaya, Gresik harus membentuk ekosistem investasi terpadu. Misalnya di Sidoarjo akan ada kawasan industri halal yang didorong Gubernur Jatim, tentu itu juga bisa disinergikan,” ujar bupati muda tersebut.
Muhdlor juga melobi BKPM untuk mendorong investasi di Sidoarjo dengan berbagai potensi yang ada, mulai industri pengolahan, pertanian, peternakan, hingga jasa. “BKPM sepakat untuk mendorong investasi di Sidoarjo sebagai bagian dari pemulihan ekonomi masyarakat. Kami punya dukungan SDM, infrastruktur penunjang, hingga perizinan yang sangat mudah,” paparnya.
Dia menambahkan, pengembangan investasi ke depan juga harus berbasis pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM.
“Bagaimana kita mengembangkan UMKM, industri, termasuk SDM-nya, bagaimana rantai pasoknya, semua harus diintegrasikan antara investasi besar dan UMKM. Sehingga dampak ekonomi ke warga bisa semakin optimal,” papar Muhdlor.
“Itulah mengapa kemarin saya juga meluncurkan Kredit Sayang dengan bunga hanya 3 persen per tahun. UMKM bisa ekspansi dengan modal murah itu, sehingga bisa membuka lapangan kerja,” imbuh alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Muhdlor menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Sidoarjo sebagai daerah dengan ekosistem investasi berkelas dunia.
“Pembenahan total akan dilakukan. Sistemnya sepenuhnya akan digital. Sidoarjo harus menjadi daerah yang memberi kesempatan berusaha seluas-luasnya untuk rakyat, yang bisa menyerap lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata,“ jelasnya. (GUS)